Breaking

Sabtu, 22 Juli 2017

- Hallo sahabat Bokep Streming, Bokep Barat, Bokep Jepang, Bokep Indonesia, Bokep Korea, Tante Ngentot, Video Seks,, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel CERITA SELINGKUH, Artikel CERITA TANTE, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul :
link :

Baca juga


sukasex365  - Sudah hampir setahun Eman tinggal di tempat kost bu Eva . Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu bu Eva di pasar. Waktu itu bu Eva kecopetan, trus teriak dan kebetulan Eman yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet bu Eva . Trus ngobrol sebentar, kebetulan Eman lagi cari tempat kost yang baru dan bu Eva mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kostan bu Eva .





Bu Eva lumayan baik terhadap Eman , kelewat baik malah, karena sampai saat ini Eman sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Eva masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Eman yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Eman lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Eva .

Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Eman  masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Eva yang manggil,

”Eman …Eman … ada di dalem gak?” Sontak Eman bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Eman . Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Eva pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Eva

” Eman lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Eman menyahut sedikit teriak,” lagi mandi bu….”

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Eva jadi dekat,”ya udah mandi aja dulu Eman , ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Eman tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Eman .

Sekitar lima belas menit Eman di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Eva bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Eva sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Eman dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.
Bu Eva tersenyum manis melihat Eman yang salah tingkah,

”lama juga kamu mandi ya Eman …

” bu Eva membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…

” gurau bu Eva sambil sejenak melirik dada bidang Eman . “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?

” jawab Eman sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Eva mendekat dan duduk di samping Eman ,

“Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…

”ucap bu Eva . Eman jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Eman dengan sedikit memohon.


Bu Eva terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?

” terlihat bu Eva sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.


“ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Eman hati-hati melihat raut wajah bu Eva yang kurang senang.

“huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….

”keluh bu Eva dengan nada kesal.
Waduh nampaknya bu Eva lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Eman . Dengan cepat Eman menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…


“hhhhh….

”bu Eva menghela nafas,”udahlah Eman , gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”

sedikit penjelasan bahwa bu Eva ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Eva tampaknya udah mulai kesepian nie

“wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Eman kikuk

“gak apa-apa Eman , ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Eman ?” suara bu Eva sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Eva terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Eman .

“udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Eman bermaksud menghibur.

“ah kamu Eman … emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Eva menatap sendu ke arah Eman , terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Eman menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Eman bisa berbuat sesuatu… busyet… Eman memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”

Dengan sedikit gugup Eman menjawab,

”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.

” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Eman dalam hati. Eman jadi panik, jangan-jangan bu Eva marah dengan ucapan Eman .

Tapi ternyata Eman salah, karena bu Eva tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Eman bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…

” rona wajah bu Eva berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Eman , apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Eman minta penilaian. Terang aja Eman makin kikuk,

”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

Bu Eva tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Eman liat dari mananya bisa bilang begitu?”

Eman jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”
Bu Eva kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Eman sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

Nafas Eman terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Eva , matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Eman mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Eva mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Eman memperhatikan bahwa bu Eva memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Eman beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Eva di paha Eman yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Eman . Dengan penuh selidik bu Eva bertanya,

”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

Eman sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Eva ,

”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…

Tidak ada jawaban dari mulut bu Eva , hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Eva makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

Eman pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Eman menyambut bibir merah bu Eva , desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Eva menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Eman , dan dibalas dengan lilitan lidah Eman sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Eman merambat naik ke bahu bu Eva , dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Eman meraba bahu bu Eva sampai ke lehernya….

Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Eman meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Eva mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Eva tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Eman … melingkari pinggang Eman , mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uupps…. Eman tersentak dan sadar….,

”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….

” Eman tertunduk tak berani menatap bu Eva sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Eva .

Terlihat bu Eva pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka.

Pemandangan yang menakjubkan. “napa Eman … kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Eman …

” tatapan bu Eva terlihat semakin sendu…
“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Eman .

Tanpa menjawab bu Eva bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai.

Eman terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Eva . Kemudian dengan tenang bu Eva melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Eman itu nampak gerakan bokong bu Eva naik turun, dan perasaan Eman semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Eva berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Eman tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Eva .

Sampai bu Eva berdiri dekat di depan Eman dan berkata,”kamarnya udah di kunci Eman , dan gak ada yang akan mengganggu….”


Eman tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Eva kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya.

Eman mendekat dan duduk di samping bu Eva … hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Eman langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Eva yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Eman , menarik wajah dan langsung melumat bibir Eman dengan nafsu yang membara. Eman membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Eva , tangan Eman meremas payudara montok milik bu Eva .

Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Eva mendorong lembut badan Eman , menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu.

Eman mendorong lembut tubuh bu Eva , berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Eman melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting.

Dengan gemas Eman menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya …

“HHHH…. AHHH….MMMH….

”suara bu Eva mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Eman melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Eva yang menggelinjang kegelian.

Eman menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Eva , melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Eva mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi.

Eman mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Eva yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama,

Eman menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Eva dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Eva mengerang kenikmatan,

”AHHHH…. MMMMH… HHH… EMANNN….UHH…

”desahan birahi yang memuncak dari bu Eva membuat Eman semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Eman Setelah beberapa menit Eman mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Eva tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Eman …. Ayo sayang… masukkin Eman … hhhh…mmmmh.” Suara bu Eva ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Eman menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Eva semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya.

Eman naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Eva yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Eman dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Eman amblas sampai setengahnya. Eman menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Eva ,

” AHHH….TERUSKAN MANNNN….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Eman memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Eman bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Eva mencengkam punggung Eman , meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,

”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Eman dan bu Eva . Sesaat Eman menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Eva memeluk Eman dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya.

Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Eva memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali bu Eva memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Eman lebih dalam. Eman tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Eva . Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Eva seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Eman membalikkan posisi, bu Eva kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Eman meneruskan pertempuran.

 “MAN …AHH..AH..AH..UH…TERUS EMAN…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…

"EMAN….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.”

 Setelah teriakan tertahan bu Eva mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Eman merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.Eman menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Eman kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Eva …. Yang dengan cepat meraih penis Eman dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Eva mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Eman membaringkan tubuhnya disamping bu Eva . Terdiam untuk beberapa saat.


Bu Eva bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Eman .

“makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Eman ,” bisik mesra bu Eva di telinga Eman .

“mmm…baik bu…”belum sempat Eman menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Eva menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Eva manja.

“iya sayang….” Balas Eman , senyum manis merekah di bibir seksi bu Eva .

Setelah itu dengan cepat Eman dan bu Eva merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Eman , bu Eva berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Eman sayang.” Sambil berpelukan mesra, Eman menyanggupi ajakan bu Eva .END


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://sukasex365.blogspot.com/2017/07/sukasex365-sudah-hampir-setahun-eman.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar