Breaking

Senin, 24 Juli 2017

DESAHAN AYU SAYANG

DESAHAN AYU SAYANG - Hallo sahabat Bokep Streming, Bokep Barat, Bokep Jepang, Bokep Indonesia, Bokep Korea, Tante Ngentot, Video Seks,, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul DESAHAN AYU SAYANG, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel CERITA MAHASISWI, Artikel CERITA SEKOLAH, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : DESAHAN AYU SAYANG
link : DESAHAN AYU SAYANG

Baca juga


DESAHAN AYU SAYANG

sukasex365 - Namaku Jony aku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta, umurku 30 tahun aku masih bujangan dan kata wanita aku mempunyai badan dan wajah yang ideal, di tempat kerjaku memberikan lima hari kerja senin sampai jumat, jadi sabtunya aku libur untuk bersantai di rumah kebiasaanku saat santai yaitu menonton film porn dan hal itu terjadi berbulan bulan.Suatu saat hal tersebut tidak aku lakukan lagi karena setelah aku melihat Ayu anak tetangga aku yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun dan aku sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut.


CERITA DEWASA - DESAHAN AYU SAYANG
Ayu memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi aku tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti memeknya belum ditumbuhi bulu-bulu halus.
Aku sering melihat Ayu kesekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum aku berangkat kerja atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu aku selalu memandangi Ayu dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari Ayu mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan aku dengan mata yang sangat menggoda.
Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan Ayu setiap usai bekerja namun bukannya aku jatuh cinta padanya tapi aku suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dan aku lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks.
Ayu selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan-jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia lakukan setiap sore.
Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang kerja aku selalu menunggu Ayu untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu aku heran karena Ayu hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.
Dengan sangat nernafsu aku tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka Ayu menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku bertanya mungkin dia akan marah karena aku selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi
Dia malah tersenyum manis sambil duduk dideker didepan pagar rumah aku yang membuat nafsu aku semakin tinggi karena dengan leluasa aku dapat memandangi tubuh Ayu dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja.
Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh Ayu dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut Ayu mambalikan wajahnya dan berkata “eh…… boooboleh.”
Aku langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada Ayu “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata Ayu berkata
“Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata “Sorry.” kemudia Ayu menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM.
Ayu mulai terlihat santai tetapi aku semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya aku dapat memandangi paha mulus Ayu ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.
Diam-diam aku mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keaku yang membuat aku semakin salah tingkah dan tampa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat Ayu terkejut dan Ayu tidak marah sama sekali sehingga tangan aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga aku gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku yang berada di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku aku dekatkan ketelingannya yang membuat Ayu kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.
Tanpa aku sadari tangan kiri aku telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aku menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan Ayu yang membuat tangan aku semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan-lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aku membuka ikatan tali BH Ayu yang berada di lehernya dan dengan leluasa aku menarik BH Ayu tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu Ayu  mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur.
Setelah aku membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat Ayu kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata
“Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya
Kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata Ayu memakai CD model G string sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa Ayu selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD. Lima menit berlalu terdengar suara Ayu 
“Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Ayu pada saat aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam memeknya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan aku pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok memeknya dengan cepat.
Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Ayu .
“Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” Ayu mengalami orgasme untuk yang pertama kali.
Setelah Ayu mengalami orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga Ayu 
“Udah dulu ya..” dengan sangat kecewa Ayu membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut
“Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat memek aku udah basah..” sambil ia memegang memeknya yang membuat aku berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan aku memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar
Tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.
Setelah aku sampai di rumah aku langsug mencium BH Ayu yang ia lupa, yang membuat aku semakin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH tersebut.
Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan Ayu namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi Ayu tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu
Sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang dulu mulai aku lakukan dengan menonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut.
Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan.
Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Ayu , dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua.
Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat Ayu terkejut.
Pada saat Ayu terkejut kemudia aku bertannya pada dia “Lo Ayu ngak kesekolah nih?” dengan malu-malu Ayu menjawab “Ujan om..” aku langsung bertannya lagi “Ngak apa-apa terlambat.”
“Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” Ayu menjawab dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”. “Ia om”, Ayu menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini Ayu tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum,
Dan inilah kesempatan yang aku tunggu-tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar-samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan.
Melihat Ayu yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat Ayu menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena Ayu telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa Ayu tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.
Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata Ayu tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku Ayu menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok memeknya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya.
Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok memek dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati Ayu dari belakang.
Aku berbisik ketelinga Ayu , enak ya, Ayu langsung kaget dan buru-buru melepaskan tangannya dari memek dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, aku akan membantumu.”
Kemudian aku duduk dibelakang Ayu dan menyuruh Ayu untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa Ayu menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan.
Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih Ayu , tangan kananku membuka kancing baju Ayu satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu.
Ayu sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan Ayu kemudian tagan kiri aku masuk ke dalam rok Ayu dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan.
Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat Ayu makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras.
“Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…”
Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan-lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat Ayu tambah kenikmatan.
“Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan Ayu aku makin tambah bernafsu untuk mencium memeknya, namun kegiatanku di perut Ayu belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan memeknya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku
Aku berusaha untuk memasukan kedalam memek Ayu , namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran memeknya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga memek anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam memeknya, itupun dengan susah payah karena sempitnya memek Ayu . Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat Ayu mendesah.
“Auuuuuggggkkkk…” jerit Ayu .
“Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia Ayu mendesah dengan panjang.
“Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat Ayu terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa Ayu baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari memeknya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar Ayu dapat mencium bau cairan cintannya.
Setelah beberapa saat aku melihat Ayu  mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun Ayu tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan.
Perlahan-lahan Ayu menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, Ayu pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.
Dengan melihat Ayu pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan memeknya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap memeknya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang Ayu kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku.
“Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Ayu menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati bibir memeknya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding memeknya dengan cepat yang membuat Ayu mendesah dengan panjang.
“Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”.
“Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”.
“Oooom…, uuhh…” Ayu menggeliat-geliat liar sambil memegangi pinggir sofa.
“Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aku terus beroperasi dimemeknya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Ayu . Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam memeknya, membuat Ayu tersentak dan memekik kecil.
Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memeknya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga Ayu semakin tidak karuan menggeliat.
Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan Ayu begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan
Tetapi Ayu masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi.
Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Ayu yang membuat penis aku yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata Ayu melotot memandang sambil memegangnya
Dan aku meminta Ayu mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis aku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut Ayu dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Ayu hampir muntah
Kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan-pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap-hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.
Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh Ayu mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar Ayu semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah.
Setelah puas, aku rebahkan tubuh Ayu disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong Ayu (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan Ayu yang membuat memeknya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar.
Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati aku membatin,
“Ini dia saatnya… lo bakal habis,Ayu ..!” mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki Ayu yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penisn aku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memek Ayu .
“Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Ayu dan terlihat Ayu menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan.
Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya memek Ayu walaupun telah basah oleh lendirnya. Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga.
Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan Ayu sambil teriring suara jeritan kecil.
“Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memek Ayu “Bless, jeb..!”
jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang.
“Auuuuuggggkkkk…” jerit Ayu .
“Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…”
Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan memek Ayu terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memek Ayu ,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.”
Sebelum Ayu sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam memek Ayu dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya memek Ayu maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi.
“Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”.
“Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…,
Ommm…,sakitttt……….. ahh”.

“Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…”
Ayu tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta Ayu menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan memeknya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali memeknya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat Ayu merasakan sakit pada memeknya.
Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.
Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Ayu menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir Ayu membut tubuh Ayu semakin menegang.
“Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh Ayu menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..!
Kemudian Ayu memeluk tubuhku dengan erat. Ayu telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya.
“Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi.
“Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh”
“Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm penisku masuk kedalam memeknya dan menyentuh rahimmnya.
“Ahh…, ahh…, Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar.
“Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!”
Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..”
“Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!”
“Hehh.. eh… eh… ehhh..”
“Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…”
“Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”
Setelah Ayu orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memeknya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Ayu pun semakin lemas dan hanya pasrah memeknya aku sodok.
Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara Ayu menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang memeknya yang semakin dalam menembus rahimnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan.
Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan..
“Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi.
Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi memek Ayu , kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.
Aku langsung memeluk Ayu dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penis aku dari memeknya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memeknya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali
Dan akupun memompa memek Ayu kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan memek Ayu mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya
“Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi” Ayu pun menjelaskannya “bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan).
Mendengar cerita Ayu aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga. Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga.
Setelah kejadian itu saya dan Ayu sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang,
Apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Ayu sekarang telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan Ayu tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aku yang membuat Ayu tidak sadarkan diri selama 12 jam
Namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku dan temen-temen aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.


Demikianlah Artikel DESAHAN AYU SAYANG

Sekianlah artikel DESAHAN AYU SAYANG kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel DESAHAN AYU SAYANG dengan alamat link https://sukasex365.blogspot.com/2017/07/s-ukasex365-namaku-jony-aku-bekerja-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar